Category Archives: pemborong

GALVALUM NUSA TENGGARA BARAT

PROJECT ATAP.

GALVALUM SURABAYA

PROJECT ATAP.

GALVALUM PASURUAN

PROJECT ATAP.

GALVALUM SIDOARJO

PROJECT ATAP.

TEKNIK PEMASANGAN ATAP ASBES GELOMBANG

Petunjuk Praktis Pemasangan
Gambar berikut ini mengilustrasikan petunjuk untuk melakukan pemasangan atap Djabesmen agar…
Jarak gording
Gambar berikut ini mengilustrasikan petunjuk teknis untuk pemasangan gording yang benar dan…
Tumpangan Lebar dan Penempatan Paku
 Gambar berikut ini mengilustrasikan cara-cara penempatan paku pada atap Djabesmen, sehingga…
Tumpangan Panjang
Gambar berikut ini mengilustrasikan cara tumpangan panjang pada atap Djabesmen.
Posisi Pemasangan dan Perlengkapan Hak, Sekrup dan Paku Ulir
Gambar berikut ini mengilustrasikan posisi pemasangan atap djabesmen dan segala perlengkapan Hak…
Pertemuan Lembaran Atap Dibawah Karpus
 Gambar berikut ini mengilustrasikan cara pertemuan lembaran atap dibawah Karpus/Jurai untuk…
Cara Memotong
Gambar berikut ini mengilustrasikan cara pemotongan atap Djabesmen.

KAYU dan BAJA RINGAN

”Pengalaman mengajar kita untuk belajar sebelum terjun ke medan pengalaman itu sendiri” (Pramoedya Ananta Toer)

Pengertian kayu secara umum adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan dalam alam.karena itu tidak hanya merupakan salah satu bahan konstruksi yang pertama dalam sejarah umat manusia. Kayu adalah bagian keras tanaman yang digolongkan kepada pohon dan semak belukar. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Secara kimia, kayu tersusun atas beberapa bagian utama yaitu selulosa dan lignin (id.wikipedia.com).
Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai sebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus memenuhi syarat: mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.
Kayu mempunyai kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah, mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat mudah dikerjakan, relatif murah, dapat diganti dengan mudah, dan bisa didapat dalam waktu singkat. Kerugiannya antara lain ialah sifat kurang homogen dengan cacat cacat alam seperti arah serat yang berbentuk menampang, spiral dan diagonal, mata kayu dan sebagainya. Beberapa kayu bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu.kayu dapat memuai dan menyusut dengan perubahan perubahan kelembaban dan meskipun tetap elastis, pada pembebanan berjangka lama sesuatu balok akan terdapat lendutan yang relatif besar. Sifat-sifat karakteristik ini memperlihatkan perbedaan-perbedaan penting antara kayu dan bahan yang lain, untuk analisa matematis dalam ilmu kekuatan biasanya diidealisir sebagai bahan yang sempurna akan homogenitas dan elastisitannya.
Abdurachman dan Nurwati Hadjib, dalam Makalahnya (Pemanfaatan Kayu  Hutan Rakyat Untuk Komponen Bangunan, 2006) menuliskan tentang Bahan konstruksi dari kayu. Bahan Konstruksi adalah bahan yang dipergunakan untuk mendukung beban dalam arti memerlukan analisa/perhitungan yang cukup cermat, dan untuk kayu mencakup bahan-bahan untuk kuda-kuda, jembatan, tiang pancang dan sebagainya. Wirjomartono(1977) menunjukkan bahwa penggunaan kuda-kuda kayu dapat menghemat biaya sekitar 40-50% dibandingkan jika menggunakan baja IWF.  Diperkirakan sekitar 80% konsumsi kayu diperuntukkan pada bangunan rumah/gedung, sedangkan yang 20% untuk perancah, jembatan, dermaga dan lain-lain. Penggunaan kayu untuk pembangunan jembatan dan tiang pancang tidak lebih dari 5%. Jika kita akan bicara tentang kayu sebagai bahan struktur bangunan, maka yang harus diperhatikan antara lain adalah kekuatan dan keawetan kayu, karena tujuan umum para pemilik bangunan maupun perencana adalah membangun/mempunyai gedung yang aman dan kuat konstruksinya, biaya konstruksinya murah, umur bangunan cukup lama serta biaya pemeliharaannya ringan.
Baja Ringan
Baja ringan atau disebut juga Cold Formed Steel (baja canai dingin) adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan proses pengerjaan dingin. Profil baja ringan yang dibentuk dari pelat-pelat yang sudah jadi ini, menjadi profil baja dalam temperatur atmosfir (dalam keadaan dingin).
Baja ringan menjadi material bangunan yang sedang trend saat ini, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap dari material kayu. Mengingat kayu semakin hari semakin langka juga karena harga kayu yang relatif  mahal, maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih kuat dan lebih kaku.
Kombinasi
Apakah mungkin memadukan kayu dengan rangka atap baja ringan? Untuk sebagian baja ringan mungkin saja tidak bisa, mengingat keterbatasan bentuk profilnya. Tapi ada juga aplikator baja ringan yang bisa memadukannya. Hal ini sudah dilakukan dengan membuat variasi rangka atap baja ringan dengan kayu dalam pekerjaan proyeknya, terlihat pada penyatuan kayu dengan baja ringan yang dikombinasikan di bagian Jurai Luar dan Overstek kayu diekspos (sesuai permintaan desain).
kayu baja ringan
Jika tertarik dengan desain kombinasi kayu dengan rangka atap baja ringan, tidak ada salahnya di konsultasikan dulu dengan aplikator atau fabrikator rangka atap baja ringan agar estetika bangunan dan desain yang akan dicapai menjadi lebih menarik dan tidak menjadi masalah dalam pemasangannya.
Sumber : Ilmusipil.com

ALAT SAMBUNG BAJA RINGAN GALVALUM

Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:

  • Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
  • Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
  • Kepadatan Alur 16 alur/inci
  • Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
  • Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

Kekuatan Mekanikal

  • Gaya geser satu baut 5,10 KN
  • Gaya aksial 8,60 KN
  • Gaya Torsi 6,90 KN

Sumber : Spesifikasi teknis rangka atap baja ringan | Home Design and Ideas

GALVALUM MOJOKERTO

081515667992
HUBUNGI

OFFICE :

MITRA BANGUN GRIYO GALVALUM SIDOARJO

Jl. Raya Kedung Wonokerto

Prambon Sidoarjo

MITRA BANGUN GRIYO GALVALUM MOJOKERTO

Jl. Raya Pekukuhan

Mojosari – Mojokerto

EMAIL :

mbgconstructionsurabaya@gmail.com

PHONE

081515667992

082233989892

03170809213

089675572220

WEB :

http://galvalumplafonpartisi.blogspot.com/

http://supplierbajaringangalvalum.blogspot.com

KUDA KUDA & ATAP

KUDA KUDA DAN ATAP

Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur frame work (truss).

Secara Umum Kuda Kuda Terbuat dari :

  1. Kayu

Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m.

  1. Bambu

Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter.

  1. Baja

kuda-kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat,stadion olah raga, bangunan pabrik, dan lain-lain.

  1. Beton Bertulang

Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12meter.

Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untukmemperkaku struktur kuda-kuda pada arah horizontal. Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga.

Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahandan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya.

Perludiperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu beratpenutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan,orang pada saat memasang/memperbaiki atap)